Sewaktu SD, saya dan teman-teman sekelas lainnya diberi materi, surat menyurat melalui pos, selain menulis kartu pos, belajar tata cara mengisi wesel pos, kami juga diajari pak guru untuk berkorespondensi lewat surat. Membuat surat pribadi ceritanya. Dan kami diminta benar-benar diinstruksikan menulis surat dan diposkan ke salah satu teman. Jadi dulu waktu SD satu angkatan saya itu dibagi jadi 3 kelas , kelas A, B, dan C. Biasanya jikalau dari kelas 1 kamu ada di kelas A, selama 6 tahun kamu akan jadi anak kelas A.
Dulu waktu kelas 1 saya berada di kelas 1 B - lalu entah mengapa sejak kelas 2 dipindah ke kelas A. Nah, untuk tugas korespondensi ini saya mengirimkannya pada teman sekelas waktu kelas 1 SD. Ia anak kelas B. Kami benar-benar bertukar alamat rumah untuk tugas ini. Saya mengirimkannya surat, ia pun mengirimkan suratnya pada saya. Sekarang saya lupa namanya. ahahhahaha.... XP
Di tugas itu, pak guru memberitahu tata cara surat pribadi itu sifatnya santai dan bebas - tidak sekaku surat resmi. Jadilah saya menulis surat yang agak kaku dan aneh. Saya juga lupa isinya, pokoknya soal sekolah, bermain, dan acara televisi. Isinya biasa saja. Jika diingat pelajaran bahasa Indonesia yang menyenangkan ini mungkin sudah tidak ada lagi. Mengingat sekarang kita seringnya pakai jaring-jaring untuk berinteraksi.
Apakah sekarang anak SD diajari tata cara mengirim surat elektronik? Mungkin diajari sebatas langkah-langkah menggunakan akun surel tertentu yah, bagaimana caranya menulis pesan baru, mengklik kirim, menghapus, melampirkan berkas, tapi tidak isi surelnya. Atau kalau surel sebegitu tertutupnya, di era milenium ini semua orang terlahir superstar, jadi harus disiarkan seluruh kegiatannya. Apakah sekarang anak SD diajari bagaimana menerbitkan status di jaringjaring facebook - twitter - plurk - koprol - tumblr -google+??? Apakah anak-anak sekolah diajari tata cara mengomentari terbitan orang lain? Apakah remaja diajari tata cara agar tidak jadi penguntit jaring jaring teman atau kekasih?
Mereka belajar sendiri - Saya belajar sendiri - Kamu juga belajar sendiri
Kita belajar langkah-langkah dasar menerbitkan sesuatu di jaring jaring - Kita belajar terkoneksi dengan jaring-jaring orang lain yg kadang kita kenal baik - kita kenal sekilas - bahkan yg tidak kita kenal - menjaring sebanyakbanyaknya - Kita belajar menumpahkan isi hati pikiran kita - saat sudah mahir kita seolah tak bisa lepas dari jaring-jaring
Komunitas yang tak saling kenal dan tak saling sapa terkoneksi di jaring-jaring - Komunitas yg saling benci terkoneksi di jaring-jaring dan saling hujat - Komunitas yang berminat sama terkoneksi jaring-jaring dan memperkukuh persatuan - Orang-orang yang kasmaran terkoneksi di jaring-jaring dan bermesraan dan bertengkar dan penuh curiga dilihat orang - Orang-orang yang jualan memanfaatkan jaringjaring sebagai media promosi - Jaring-jaring banyak manfaatnya yah :D
Seorang pegawai bisa dipecat dari pekerjaannya karena menerbitkan suatu yg kasar - dan tidak etis.
Sepasang kekasih bisa bertengkar hebat gara-gara segala aktifitas jaring-jaringnya.
Seorang anak orang kaya bisa diculik karena pamer berlebihan.
Seorang figur publik bisa jadi sasaran cercaan
Seorang berbakat dan bertampang oke bisa terkenal
semua bisa terjadi. Karena Jaring-Jaring :D
Lantas ketika bertatap muka - seorang demi seorang esensinya akankah berbeda???? Saya dan Kamu bisa saja sering berbalas terbitan di jaring-jaring tapi saat bertemu muka kita akan bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar