Jumat, 20 Juni 2014

Selamat Datang di Kampus Impian

“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”---Pramoedya Ananta Toer

Biasanya kalimat sakti inilah yang digunakan mahasiswa yang memilih jurusan sastra (termasuk saya) guna menampik segala cercaan keji masyarakat. Bagaimana bisa keji, sebelum kamu memutar ujung pensilmu ke kolom bertanda jurusan sastra ____ akan ada celotehan,
"Masuk sastra nanti kerjanya apa?"
"Sastra itu ngapain? Ngurusin tanda baca!"
"Lulusan sastra itu nanti gak laku di dunia kerja!"

... seolah ujung kehidupan hanya buat cari pekerjaan.

Ketahuilah para pemuda harapan bangsa, pak Taufiq Ismail pernah berkata, jadi dahulu kala, untuk membangun Indonesia diperlukanlah sarjana dari bidang ekonomi, pertanian, dan sains. Sehingga pandangan sebelah mata kepada jurusan ilmu sastra (atau ilmu budaya saat ini) terjadi. Sayangnya, masih berlanjut sampai sekarang.

Jadi kamu (calon mahasiswa/saya juga) berminat ke bidang sastra? Pikir lagi? Apakah kalian siap dijegal komentar di atas tadi? Apakah kalian siap disematkan dengan berbagai stereotip ("Anak Sastra ya, pinter bikin puisi dong?" [amin] - "Anak sastra ya, tata bahasanya bagus dong?" [amin]) Jika ya, susun rencana!

1. Mantapkan pilihan (kalau tidak, digempur ejekan seperti di atas itu [apalagi dari orang tua] niatmu goyah - kuliah malas - fokus hilang dan inginnya cepat sbmptn tahun berikutnya biar bisa ganti jurusan).
2. Pikirkan alternatif kemampuan diri yang lain (jika sungguh niat akademismu memang menjurus ke ilmu budaya - jalani dengan riang gembira dan ikutilah kegiatan yang lain, organisasi/kursus bahasa asing/kursus komputer/atau ikut komunitas hobi kegemaranmu - hal ini baik bagi kemampuanmu dan kehidupan sosialmu, bagus juga untuk urusan CV-mu)
3. Banyak baca - buku jendela dunia, slogan ini berlaku sampai akhir hayat. Sastra juga mencakup banyak teori sosial lain, bahkan juga sains (ingat fiksi ilmiah). Banyak baca dan tunjukkan ke kolegamu dari ranah ilmu yang lain kalian juga mampu mengikuti jalan pikir ranah ilmu lain.
4. Jangan meremehkan dan merendahkan diri, ilmu sastra (ilmu budaya) juga rumit jangan merendahkan harkat martabat dengan bilang ilmu yang lain jauh menandingi ilmu sastra - pelajari dengan benar dan syukuri apa yang ada.
5. Yakinlah rezeki dari Tuhan. Tak perlu risau soal rezeki, yang penting adalah selalu berusaha.
6. Bukankah menggeluti hal yang diminati dan disukai lebih membahagiakan ketimbang mengikuti standar orang lain?
 
Bagaimana jika kamu tidak siap? carilah suatu ilmu yang kamu minati (yang kamu rasa paling menyenangkan untuk dipelajari, cari hal-hal yang membuatmu penasaran). Dan ingat kutipan awal tulisan ini.

Senin, 26 Mei 2014

Kita (mungkin saya saja) Tentu Benci yang Kayak Begini...

Saya lagi jarang menonton akhir-akhir ini, jadi saya mau mengingat sensasi apa aja yang terjadi kala menonton gambar idup. Kita pasti benci yang kayak begini...

1. Nonton film kualitas 3D tapi gak tau efek 3D-nya mana
2. Lalu pusing setelah menontonnya
3. Ada makhluk mengagetkan yang mencolot dari layar dan kita kaget
4. Setan selalu muncul di balik punggung bintang pilm
5. Si bintang pilm pakek balik muka dulu buat liat setan
6. Gak langsung lari
7. Aksi kejar-kejar selalu didahului dialog "Berhenti!" "Siapa Lu?" "Hey, STOP!" "What do you want?"
8. Padahal mah yang dikejer gak bakal selo banget berenti dan jawab "I am spiderman"
9. Dan yang ngejer gak mau juga nunggu jawaban sambil berenti lari
10. Cewek seksi mati di kamar mandi pas lagi bugil
11. FRIENDZONE
12. aktor aktris utama akanlah terlihat selalu ganteng dan cantik apapun yang terjadi
13. ga peduli diterjang badai, hujan batu, terpapar terik matahari gurun, berantem melawan monster
14. penampilan selalu terjaga
15. kalo ada pembunuh atau intruder yang meneror rumah malah disapa, "Hello"
16. Lari ke loteng kunci pintu
17. Ketimbang lari ke dapur atau ke luar rumah
18. jangan ada cinta segitiga di antara kita
19. aktris utama bimbang pilih pasangan yang sama sama cakep dan sama sama banyak penggemar
20.  jagoan satu lawan kroco kroco dengan jumlah banyak
21. jagoan menang
22. jagoan mati
23. idup lagi dengan teknologi canggih
24. atau berubah jadi makhluk lain
25. pemeran dari pilm sebelumnya atau serial episode sebelumnya diganti
26. soalnya bingung - penonton akan bertanya doi siapaaaa
27. zombie larinya kenceng
28. bahasa selain Indonesia dan Inggris - subtitel telat atau gak ada sama sekali

apa lagi ya....

Rabu, 07 Mei 2014

Antara Membaca dan Menonton



Diingatkan seorang teman tadi siang, dan sekaligus menjajal perangkat lunak Ms. Office 2013 di komputer saya, saya putuskan menulis blog malam ini. :D
Malam ini saya membahas kiat-kiat menonton film yang berdasarkan kisah dari novel atau cerpen. Mengapa? Dengan popularitas novel Young Adult yang di-film-kan saat ini, pastinya tema ini hype dong. Oke mari mulai.
1.       Menonton film berdasarkan novel/cerpen yang karya sastranya belum kamu baca.
a.       Nikmati saja tontonanmu dengan riang gembira.
b.      Jika kamu benci spoiler, jangan nonton dengan teman yang sudah membaca karya sastranya, kecuali si teman ini baik dan ia merahasiakan segala hal yang bisa merusak tensi kisah tontonanmu, atau kamu tidak masalah dengan spoiler, atau kamu tidak ada partner lain untuk diajak nonton.
c.       Jika kamu  menyukai filmnya, jangan baca bukunya.
d.      Jika kamu tidak suka filmnya, baca bukunya.
e.      Jika kamu menyukai filmnya dan ingin membaca bukunya, selesai membaca, putuskan dengan hati tenang apakah film atau bukunya lebih baik atau kedua karya itu (menurutmu) sama baik atau buruknya. Tidak perlu mencela berlebihan, ingatlah pembuat karya itu berupaya keras menciptakan sesuatu.

2.       Menonton film berdasarkan novel/cerpen yang karya sastranya sudah kamu baca
a.       Pahamilah bahwa film dan buku merupakan dua media yang BERBEDA, walaupun kedua kisahnya sama, media mereka BERBEDA.
b.      Merujuk poin di atas, jadi jangan berlebihan berekspektasi, menontonlah dengan hati riang dan biarkan film maker menghibur kalian, kosongkan gelas kalian.
c.       Jangan berkomentar di tengah film diputar “DI BUKUNYA GAK BEGINI.” Trust me it is so annoying mr./ms. Know it all.
d.      Jangan menyerang film maker jika aktor yang memerankan karakter favorit kalian tidak sesuai harapan kalian. Mereka sudah sekuat tenaga mencari aktor yang pas dengan gambaran si penulis.
e.      Berikan spoiler ke orang-orang berikut: teman dekat (dalam rangka usil dan jahat), teman yang menyebalkan (dalam rangka menghibur diri sendiri), seseorang yang cukup bodoh untuk mengerti jalan cerita di buku maupun di film, partner nonton yang tidur saat film diputar.
f.        Pastikan kamu membaca buku yang benar sebelum menonton film yang berdasarkan novel, biar kalo kamu berdebat dengan die hard fans bisa nyambung. :D

Punya pendapat lain? Film yang berdasarkan kisah di buku apa yang kamu nantikan, kalau saya pribadi masih menanti Mockingjay dan Divergent series. Tentu saja nanti ada Maze Runner. Oh, Fifty Shades of Grey juga (hehehe) film ini tidak mungkin ditonton di layar lebar. Ada kalanya saya lebih menyukai filmnya ketimbang bukunya, ada pula yang bukunya lebih saya sukai. Seperti The Lord of the Rings series, saya tidak membaca bukunya, karena saya begitu menyukai filmnya. Ada juga Never Let Me Go, filmnya begitu menyentuh dan saya tidak membaca bukunya. Namun kerap kali saya membaca bukunya setelah saya menonton filmnya, terutama yang berseri. Penasaran itu membunuh. Kapan-kapan saya membahas ekranisasi (kajian film yang diadaptasi dari karya sastra) deh. Terakhir secara pribadi saya berharap Joshua’s Files series diadaptasi jadi film dan serial Bilangan Fu jangan difilmkan. Bagaimana dengan kamu?

Kamis, 06 Maret 2014

some quick thoughts

Jadi beberapa waktu lalu saya lihat laman ini. Saya pingin bikin juga :D jadi selagi saya luang daninternet kantor dimatikan, saya iseng-iseng.

1. Kadal

sumber gambar 


2. Bertepuk Sebelah Tangan



3. Kalau di Layar Kaca

sumber gambar


4. Hambar Katanya

 5. Jatuh



6. Ketak Ketik


6. Rabun


 7. The Wire


enam gambar di atas randomly googled.

8. Properti Milik Pribadi




Gambar karya  Diane Schuster


9. Mungkin Sekali


sumber clipart

Minggu, 02 Maret 2014

Movies that you don't have to see, but might you regret if you do so

Jadi katanya beberapa teman selera film saya terlalu aneh - serius - banyak orang yang tidak menontonnya. Saya kira tidak juga saya masih nonton film Block buster Hollywood sih, saya juga nonton semua seri Twilight di bioskop. Kurang mainstream apa. Tapi ya apa boleh buat teman-teman saya sudah membuat stigma tentang saya demikian. Jadi saya mau mencoba mengenalkan kecenderungan tontonan film saya ke teman-teman sekalian. Semoga asoy (saya yakin si banyak juga orang yang nonton film-film ini). Seperti kata Nadine Freischlad Beyond the red carpet. memperluas horison istilah kerennya.

First stop

Black Cat White Cat (1998) Film Yugoslavia


Formula Siti Nurbaya: Orang tua gak kuat bayar utang: korbankan anak kandung sendiri untuk dikawinkan dengan kerabat juragannya.
 Nah, karena perjodohan ini sungguh amat sangat terpaksa dan tidak membahagiakan bagi kedua mempelai, mereka bertekad bekerja sama untuk kabur dan tidak menikah.
Film ini dihiasi adegan perampokan ala koboy dan intrik serupa film mafia.


Secara garis besar sih demikian, hal-hal yang mengganggu mungkin penggunaan kiasan yang kurang bisa dimengerti dan bahasa yang super asing. Tapi kadar komedinya bisa dinikmati semua orang kok. Bedanya gambarnya gak seyahud film jebolan Hollywood sih.


 Open Hearts (2002) Film Denmark



Pernah dengar Anggun nyanyi lagu judulnya Open Your Heart? Lagu itu soundtrack filmnya. Lirik lagunya sedikit banyak relevan dengan kisah film ini.

Jadi ada dua pasangan. Pasangan satu, si cowok kecelakan, lumpuh dari pinggang ke bawah. Pasangan ini berencana menikah, tetapi karena kecelakaan ini, mamasnya sadar kalau dia tak bisa membahagiakan mbaknya. Pasangan dua, suami istri dan sudah memiliki anak sedang berada di titik membosankan kehidupan perikahan mereka. Si suami merawat mamas kecelakaan dari pasangan pertama ini. Si suami dan kekasih pasiennya menjadi dekat dan yes they do fling - a serious one. Tragic, i do so.

Film ini bagi yang menyukai film-film buatan Hollywood mungkin unflattering ya, soalnya menggunakan Dogme 95 punyanya Lars von Trier. Tapi semua tokoh dalam film ini sangat manusiawi. Jadi familier bagi semua orang (saya rasa)


Requiem for a Dream (2000) film Amerika Serikat



Film ini pasti sering masuk daftar film paling 'mengganggu' (disturbing) membuat risi? Entah yang jelas film ini memang bikin hiiiiiiiiiiiiiiiyyyyy gitu. Tapi bukan karena banyak adegan darah bermuncratan atau ekpos parafilia berlebihan. Lebih ke tingkat adiksi manusia yang sangat bikin risi dan mencengangkan.

Ada empat subjek di film ini. Keempat tokoh ini memiliki adiksinya masing-masing dan akibat-akibat yang harus mereka bayar akibat adiksinya ini. Saya pernah mengulas film ini di sini.



Napoleon Dynamite (2004) film Amerika Serikat




Ini film MTV - so it's absolutely mainstream. Soal anak SMA yang di-bully dan punya teman yang sama nerd-nya dengan dia buat ukuran anak SMA Amerika Serikat (seenggaknya di acara-acara televisi atau film remaja).
Doodling makhluk-makhluk fantasi untuk lari dari kenyataan. Kalo sekarang si kita larinya ke jejaring sosial, untuk menampik kenyataan.



My Blueberry Night (2007) film Amerika Serikat



Film ini sesungguhnya blasteran, distributornya Amerika Serikat, Sutradaranya orang Hong Kong, sinematografernya orang Prancis-Iran, aktor aktrisnya dari Amerika Serikat dan Inggris.

Filmnya sendu. Menceritakan tentang pencarian cinta dan kebahagiaan. tsaaahhh...


4 Months, 3 Weeks, and 2 Days (2007) film Romania

Setting film ini tahun 1987. Waktu itu di Romania ada suatu rezim yang mengilegalkan aborsi. Sedangkan salah satu tokoh utama film ini berupaya aborsi karena ia masih kuliah dan belum siap menikah. Dirancanglah prosesi aborsi dengan seorang dokter yang bersedia membantu aborsi secara sembunyi-sembunyi. Ternyata dokternya bejat juga. Jadilah nasib si perempuan hamil dan temannya yang membantu proses itu harus membayar sangat mahal untuk masalah pelanggaran hukum ini.

menegangkan dan pilu. Film ini, yah ditonton lah ya sungguh.



 Mary and Max (2009) film Australia


Animasi stop motion dari clay ini mengingatkan kita kalau film kartun itu gak selalu dari Amerika dan bernada ceria. Film ini dibuat hitam putih dan bercerita tentang persahabatan.

Ada anak perempuan jadi sahabat pena laki-laki dengan asperger yang tinggal sendirian. Bertahun-tahun mereka berkorespondensi. Mereka berupaya memahami diri mereka sendiri, memahami satu sama lain, dan memahami kehidupan yang mengitari mereka, ceile. Dan mereka sadar kadang apa yang dianggap baik sama satu orang belum tentu baik buat orang lain. Dan betapa hal-hal baik dari seseorang bisa berdampak besar bagi kehidupan orang lain.

 
We Have a Pope (2011) film Italia


Film drama. Menyangkut kehidupan para pengurus gereja katolik vatikan. Dan menyinggung kehidupan para kardinal yang menjadi calon pemimpin tertinggi umat katolik itu. Ada seorang kardinal yang sesungguhnya tidak ingin menjadi Paus tapi beliau terpilih. Panik. Di hari penobatan dia menolak disahkan menjadi Paus. Pihak vatikan berinisiatif menyewa psikoanalis untuk membantu Paus yang belum resmi ini untuk mengatasi kepanikannya. Si calon Paus bukannya menjadi tenang, kepanikannya makin menjadi, beliau kabur dan menyaru menjadi warga biasa. Bagaimana para kardinal vatikan menangani konflik, bagaimana seseorang memikirkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan golongan. Segala simpati akan bermunculan dari para penonton untuk sang calon Paus yang merana ini.



Pintu Terlarang (2009) film Indonesia



Dari sutradara yang sama yang membuat Janji Joni seharusnya si film ini mainstrem, iya enggak? Tapi penonton bioskop berkata lain, saya nonton di bioskop bersama sekitar 8 orang lain di dalam teater pada waktu itu.

Film ini diinspirasi dari novel karya Sekar Ayu Asmara dengan judul sama. Kisahnya tentang pematung beristri cantik tapi freak. Freak bagaimana, masa untuk membuktikan bahwa dia sangat mencintai suaminya dan hanya suaminya satu-satunya yang terhebat dia tidur dengan orang-orang lain. Eww, kompleks banget. Lebih lagi, bahkan si tokoh sendiri (dan bahkan penonton) dibingungkan, sesungguhnya kisah si pematung dengan istri cantik ini benar adanya atau hanya khayalan.


A Clockwork Orange (1971) film Inggris-Amerika Serikat



film jadul, tapi settingnya bagus banget.

cerita tentang segerombolan laki-laki bengal yang kerjanya mukulin orang. Suatu hari mereka menjarah rumah seorang penulis, bahkan memperkosa tuan rumah juga. Namun, akhirnya si ketua geng ketangkep polisi. Polisi memberi dia pilihan, hukuman berat atau dibebaskan tapi dengan syarat menjadi kelinci percobaan penelitian. Dia memilih yang kedua. Penelitiannya ini semacam cuci otak agar membenci kekerasan. Efektif, tapi bikin si ketua geng jadi kayak orang depresi.

Film ini dari novel juga si, masi belum menemukan terjemahan bahasa Indonesianya nih.


Never Let Me Go (2010) film Inggris



Film dari novel lagi. Distopia kali ini. Ketika pemerintah mengkloning sejumlah manusia yang disiapkan untuk urusan medis orang lain. Jadi ada sekelompok anak yang di karantina semacam asrama. Disekolahkan dan disiapkan fisik yang bugar buat mereka. Karena pada saat mereka dewasa, organ-organ dalam mereka akan didonorkan kepada orang yang membutuhkan. Duh tragis sekali ya. Tapi ada cerita cinta segitiga juga. Harus dong. Menyemarakkan suasana


Sita Sings the Blues (2008) film Amerika Serikat


Cerita animatornya paralel dengan cerita Ramayana. Bedanya di sini Shinta nyanyi lagu blues dari penyanyi tahun 20-an. Film ini membuat penonton (saya si terutama) jadi sebel sama Rama yang posesif kompulsif dan mementingkan citra diri sendiri. Lalu ada Rahwana a.k.a Dasamuka, yang punya muka sepuluh berjejer ihihihihihi. Lucu-lucu tragis juga film ini.

Pemaknaan lain dari kisah Ramayana nih, lagipula kisah ini sangat familier buat masyarakat Indonesia kan.





to be continued





okeh, segitu dulu yah. Saya masih mengumpulkan ingatan dan memori nih he he...


Kamis, 23 Januari 2014

Teringat Charles Darwin

Teori evolusinya darwin - manusia keturunan kera. Bukan itu yang saya ingat. Bahwa suatu spesies yg mampu bertahan adalah yang mampu beradaptasi dengan lingkungan. Sekarang saya sedang mengalaminya. Ini hari kerja. Di luar mendung dan gerimis mengundang - mengundang untu ngantuk. Microsoft Word seolah menyanyikan nina bobo, dan untuk mengusir rasa ngantuk saya mengulum permen mint. Tadinya di toples permen banyak berisi permen kopi. Lumayan sebagai sugesti pengusir kantuk. Nah, permen kopinya habis, saya mulai mengulum permen mint. Saya beradaptasi dengan lingkungan. Iya bukan? Kok saya merasanya begitu.

Lalu pikiran saya mulai menjalar ke lain hal. Tadinya di kantor saya internet lancar membuka berbagai situs media sosial pun tak apa. Lalu muncul wacana sesungguhnya segala media sosial akan diblokir saat jam kerja dan dibebaskan pada jam istirahat. Apa yang terjadi kemudian hari? Internet semakin tersendat, media sosial tak sedia dibuka, saat jam kerja MAUPUN jam istirahat. Sungguh saya dan teman-teman sekantor kecewa. Sekian bulan mengeluh sana sini tapi keadaan internet tetap lamban jaya begitu kami pun sudah menganggapnya biasa. Kami menjalani hari kerja dengan teratur. Pengelolaan kepenatanmu berbagai cara (sembunyi-sembunyi tentunya). Kami beradaptasi dengan lingkungan? bisa jadi.

Lalu saya ingat pula, ketika lebaran biasanya di rumah kita pasti banyak kue-kue kering. Punya kue kering favorit? Pasti habis lebih dulu. Yang tersisa adalah kue kue kering yg kurang kita minati. Lalu ibu saya pasti bilang "nanti juga abis". Yah karena kita ingin camilan dan kue yang kita inginkan sudah lenyap, ada baiknya kita beradaptasi dan memakan kue yang ada. Saya mulai berpikir Charles Darwin sungguh sakti.

Apa yang terjadi jika kita tidak beradaptasi dengan lingkungan? Kita tidak bisa bertahan. Jika saya bersikeras ingin mengulum permen kopi saya akan tenggelam dalam hasrat tak tersampaikan (duh). Dan jika saya dan teman-teman saya tidak merelakan jaringan internet yang lamban begitu, kami akan jadi makhluk pengelluh dan tak tahu bersyukur dan tidak kerasan kerja di kantor. Dan jika selepas lebaran kita tidak mengudap kue kue sisa kita seperti menyianyiakan berkah hari raya.

Charles Darwin itu hebat.
Mbah DARWIN


saya juga pernah mengalami beberapa kejadian seputar beradaptasi. Jamban di Indonesia kebanyakan jamban jongkok - lalu penetrasi budaya Barat mulai membawa jamban duduk ke negeri kita tercinta. Saya punya beberapa teman, yang tidak bisa menuntaskan jam biologisnya perihal bentuk jamban ini. Nah, sungguh jika kita tak bisa beradaptasi dengan lingkungan kita bisa menderita.

Perihal teknologi informasi pun demikian. banyak dari kita menggunakan teknologi informasi karena "semua teman kita menggunakan" "takut ketinggalan" benar-benar itu pula suatu bentuk adaptasi dengan lingkungan. Lalu  jika kita tak mampu, janganlah hilang akal, berdamai dengan keterbatasan juga sebuah bentuk adaptasi dengan lingkungan. :D

mungkin Charles Darwin dianggap legenda karena satu teorinya bisa diaplikasikan pada banyak kejadian dalam hidup kita. Atau ini hanya pikiran saya saja. Jangan terlalu dipikirkan.

Omong-omong, di film The Fall, Charles Darwin digambarkan ilmuwan nyentrik yang tergila-gila memetakan penyebaran kupu-kupu.
penampakannya di film, jubahnya kayak jubahnya di film MONONOKE HIME :3

Selasa, 07 Januari 2014

betrayal - retrival


I'm done with resolution, di hari keempat saya minum yang manis-manis lagi. Lalu saya memutuskan saya bukan manusia yang tepat untuk resolusi. Welcome 2014, dan perkenalkan saya gadis yang tak bisa beresolusi. I'm gonna do what i'm gonna do. As long as they don't harm any other living things.

Anyway, saya sedang menikmati memberkaskan ingatan akan hal-hal yang menyenangkan. Di tengah ketak-ketuk key board perangkat komputer di hari-hari kerja penuh bosan, saya mencari banyak hiburan. 2013, saya menikmati mereka semua ini.

What i hear, mostly

SARA BAREILLES.

i do hear ALL her songs, gradually last year. Pertama kali tau mbaknya ini dari serial Glee. Lagunya "Love Song" dinyanyikan Rachel-Quinn-Santana. Ternyata selain itu lagu-lagunya banyak yang keren.

Penyanyi Amerika yang awalnya merintis jalur indie di kafe, lalu sign in ke major label sekelas Epic, pasti hebat kan. Lagunya juga enak didengar, pas untuk santai-santai sambil mengerjakan teks apapun.

King of Anything-Uncharted-Fairytale-Gravity-Let the Rain-Brave-I Choose You-Morningside, banyak banget yang saya suka


Selain mbaknya yang di atas ini. Mereka empat musisi yang baru-baru ini saya dengarkan karyanya. Ada mbak Marina and the Diamonds (ini bukan nama band, tapi namanya sendiri yang dari bahasa Yunani Diamandis ditranslasi ke bahasa Inggris). Kenal penyanyi bohay Inggris ini juga dari serial Glee saat Brody-Rachel menyanyikan lagu ini. Suara dan gayanya yang unik bikin saya, jadi suka.

Lalu ada Lorde, gadis 16 tahun (sekarang 17) asal New Zealand ini aslinya bukan bernama Lorde, dy ingin tampil megah, soalnya dia suka sesuatu yang berbau monarki (katanya wiki). Kenal adek ini saat mendengar album soundtrack Catching Fire. Cover lagu Everybody Wants to Rule the World-nya bikin saya terngiang film Catching Fire terus. Lalu lagu Royal itu seru banget kalau dinyanyiin saat karaoke bareng teman-teman.

Mumford & Sons beraliran folk, mendengarkan band dari Iggris ini karena mbak Sara Bareilles pernah meng-cover Little Lion Man karyanya mereka. Mendengarkan ini seru aja, terngiang film-film Inggris bersetting jadul dengan gambar sepia.

Ada lagi mbak Ingrid Michaelson, belio ini temennya mbak Sara Bareilles. Mereka juga perneh duet di lagu Winter Song. Suara mbaknya renyah banget kayak kue bolu room butter :D dan lagunya yang The Way I Am itu, mau diputer berkali-kali juga gak akan bosan. Mbaknya masih berkeliaran di ranah indie nih belum sign in major label (kayaknya).



 What i read

i'm a slow reader last year :( selain serial Joshua's File, 2013 saya menamatkan serial Man of the Universe a.k.a Fifty Shades yang fenomenal itu. Saking fenomenalnya bela-belain namatin ebook-nya (print outnya mahal boookkk, belum ada terjemahan soalnya duh). Semoga tahun ini bacanya tambah banyak.





What i see

Saya kebanyakan menonton serial tv tahun lalu ketimbang menonton film.

Ada The Big Bang Theory yang kocaknya Masya Allah. Secara akademis empat pria di kiri ini jenius. Secara peruntungan belum tentu. Nonton terus-terus dari season awal hingga season 6 - sedang menanti season 7.

Game of Thrones serial yang bisa saya katakan bagus banget. Intinya? Rebutan jadi raja! Manusia itu narsistik dan haus kekuasaan. Meskipun segala tokoh kesayangan udah mati semua, serial ini tetap layak dinanti. Maret tahun ini season keempatnya tayang (semoga).

Glee Season 5, Penonton setia Glee dari tahun 2009. Tahun lalu dikabarkan mas Cory, yang jadi Finn meninggal itu rasanya saya patah hati beraaatttt.

Glee season 4, awal 2013 serial ini jadi konsumsi tiap minggu. Ceritanya makin pelik saat Rachel pindah ke New York dan ketemu karakter baru.


For the feature film everyone, i did see these. Selain yang ditonton di festival film atau di laptop (yang pernah saya bahas di posting sebelumnya) film-film di sebelah kanan ini saya tonton di bioskop (kecuali Stoker). Frozen, Monster University, Catching fire, dan Epic are the most i enjoyed. Sedangkan Mortal Instruments, Oz the Great and Powerful, dan After Earth are the most dissapointing. Gak jelek si, tapi mengecewakan. Bagaimana dengan Conjuring, bagus juga SERAM! Despicable Me 2 nontonnya bareng anak-anak hipster yang super berisik jadi agak kurang enjoy nontonnya. The Croods biasa biasa saja si. Lalu Gravity sukses bikin saya sakit kepala efek 3D-nya. Stoker? I don't know i just can't decide, but i love what i saw ...








Baca, lihat, dengarlah yang baik-baik. Pikirmu akan baik. Lisanmu pun akan baik. semoga
and even you just can't find the good in your opinion just remember, every cloud has a silver lining














Kamis, 02 Januari 2014

2014

Have no chance to say goodbye to 2013 - via this blog. Pergantian tahun juga sepertinya biasa saja. Menyusun harapan-rencana? Resolusi katanya. Takutnya kalau buat resolusi dan dibagikan ke media sosial pribadi - malah gak kesampaian. Malah nanti menganggap kalau sudah posting di akun jaringan sosial setengah dari niat itu terlaksana. Aneh sekali. Semoga tahun ini tetap diberi kesehatan dan rezeki yang lancar amin. Rencananya si bulan januari ini saya berniat menghentikan konsumsi minuman dengan gula tambahan. Apakah ini resolusi - mungkin saja, tapi ini baru dua hari - saya belum bisa omong apa-apa :D

Apakah resolusi kalian tahun ini? Semoga bukan hanya sekadar resolusi yang dibagi via media sosial yah, kemudian dilupakan. Namun ada pula orang-orang yang membagikan rencana-impiannya sebagai penyemangat dia untuk merealisasikannya?  Di titik ini saya bukanlah perencana hidup yang baik. Terkadang masih bingung juga beberapa tahun kemudian apa yang akan saya lakukan. Saya masih bersandar pada... yah lihat nanti. Terkadang saya ... gamang.

tapi biasanya saya pengambil keputusan yang cepat (yang berusaha) konsisten. Untungnya. well, this is the new year, we better off cheer up and have fun with life :D

oh, iya baru-baru ini menonton filmuntuk merayakan tahun baru
cukup menyenangkan filmnya. Cerita tentang sekelompok pramugara yang berupaya mengalihkan perhatian penumpang pesawat terbang yang dalam keadaan gawat darurat.