Rabu, 07 Mei 2014

Antara Membaca dan Menonton



Diingatkan seorang teman tadi siang, dan sekaligus menjajal perangkat lunak Ms. Office 2013 di komputer saya, saya putuskan menulis blog malam ini. :D
Malam ini saya membahas kiat-kiat menonton film yang berdasarkan kisah dari novel atau cerpen. Mengapa? Dengan popularitas novel Young Adult yang di-film-kan saat ini, pastinya tema ini hype dong. Oke mari mulai.
1.       Menonton film berdasarkan novel/cerpen yang karya sastranya belum kamu baca.
a.       Nikmati saja tontonanmu dengan riang gembira.
b.      Jika kamu benci spoiler, jangan nonton dengan teman yang sudah membaca karya sastranya, kecuali si teman ini baik dan ia merahasiakan segala hal yang bisa merusak tensi kisah tontonanmu, atau kamu tidak masalah dengan spoiler, atau kamu tidak ada partner lain untuk diajak nonton.
c.       Jika kamu  menyukai filmnya, jangan baca bukunya.
d.      Jika kamu tidak suka filmnya, baca bukunya.
e.      Jika kamu menyukai filmnya dan ingin membaca bukunya, selesai membaca, putuskan dengan hati tenang apakah film atau bukunya lebih baik atau kedua karya itu (menurutmu) sama baik atau buruknya. Tidak perlu mencela berlebihan, ingatlah pembuat karya itu berupaya keras menciptakan sesuatu.

2.       Menonton film berdasarkan novel/cerpen yang karya sastranya sudah kamu baca
a.       Pahamilah bahwa film dan buku merupakan dua media yang BERBEDA, walaupun kedua kisahnya sama, media mereka BERBEDA.
b.      Merujuk poin di atas, jadi jangan berlebihan berekspektasi, menontonlah dengan hati riang dan biarkan film maker menghibur kalian, kosongkan gelas kalian.
c.       Jangan berkomentar di tengah film diputar “DI BUKUNYA GAK BEGINI.” Trust me it is so annoying mr./ms. Know it all.
d.      Jangan menyerang film maker jika aktor yang memerankan karakter favorit kalian tidak sesuai harapan kalian. Mereka sudah sekuat tenaga mencari aktor yang pas dengan gambaran si penulis.
e.      Berikan spoiler ke orang-orang berikut: teman dekat (dalam rangka usil dan jahat), teman yang menyebalkan (dalam rangka menghibur diri sendiri), seseorang yang cukup bodoh untuk mengerti jalan cerita di buku maupun di film, partner nonton yang tidur saat film diputar.
f.        Pastikan kamu membaca buku yang benar sebelum menonton film yang berdasarkan novel, biar kalo kamu berdebat dengan die hard fans bisa nyambung. :D

Punya pendapat lain? Film yang berdasarkan kisah di buku apa yang kamu nantikan, kalau saya pribadi masih menanti Mockingjay dan Divergent series. Tentu saja nanti ada Maze Runner. Oh, Fifty Shades of Grey juga (hehehe) film ini tidak mungkin ditonton di layar lebar. Ada kalanya saya lebih menyukai filmnya ketimbang bukunya, ada pula yang bukunya lebih saya sukai. Seperti The Lord of the Rings series, saya tidak membaca bukunya, karena saya begitu menyukai filmnya. Ada juga Never Let Me Go, filmnya begitu menyentuh dan saya tidak membaca bukunya. Namun kerap kali saya membaca bukunya setelah saya menonton filmnya, terutama yang berseri. Penasaran itu membunuh. Kapan-kapan saya membahas ekranisasi (kajian film yang diadaptasi dari karya sastra) deh. Terakhir secara pribadi saya berharap Joshua’s Files series diadaptasi jadi film dan serial Bilangan Fu jangan difilmkan. Bagaimana dengan kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar