Jadi katanya beberapa teman selera film saya terlalu aneh - serius - banyak orang yang tidak menontonnya. Saya kira tidak juga saya masih nonton film Block buster Hollywood sih, saya juga nonton semua seri Twilight di bioskop. Kurang mainstream apa. Tapi ya apa boleh buat teman-teman saya sudah membuat stigma tentang saya demikian. Jadi saya mau mencoba mengenalkan kecenderungan tontonan film saya ke teman-teman sekalian. Semoga asoy (saya yakin si banyak juga orang yang nonton film-film ini). Seperti kata Nadine Freischlad Beyond the red carpet. memperluas horison istilah kerennya.
First stop
Black Cat White Cat (1998) Film Yugoslavia
Formula Siti Nurbaya: Orang tua gak kuat bayar utang: korbankan anak kandung sendiri untuk dikawinkan dengan kerabat juragannya.
Nah, karena perjodohan ini sungguh amat sangat terpaksa dan tidak membahagiakan bagi kedua mempelai, mereka bertekad bekerja sama untuk kabur dan tidak menikah.
Film ini dihiasi adegan perampokan ala koboy dan intrik serupa film mafia.
Secara garis besar sih demikian, hal-hal yang mengganggu mungkin penggunaan kiasan yang kurang bisa dimengerti dan bahasa yang super asing. Tapi kadar komedinya bisa dinikmati semua orang kok. Bedanya gambarnya gak seyahud film jebolan Hollywood sih.
Open Hearts (2002) Film Denmark
Pernah dengar Anggun nyanyi lagu judulnya Open Your Heart? Lagu itu soundtrack filmnya. Lirik lagunya sedikit banyak relevan dengan kisah film ini.
Jadi ada dua pasangan. Pasangan satu, si cowok kecelakan, lumpuh dari pinggang ke bawah. Pasangan ini berencana menikah, tetapi karena kecelakaan ini, mamasnya sadar kalau dia tak bisa membahagiakan mbaknya. Pasangan dua, suami istri dan sudah memiliki anak sedang berada di titik membosankan kehidupan perikahan mereka. Si suami merawat mamas kecelakaan dari pasangan pertama ini. Si suami dan kekasih pasiennya menjadi dekat dan yes they do fling - a serious one. Tragic, i do so.
Film ini bagi yang menyukai film-film buatan Hollywood mungkin unflattering ya, soalnya menggunakan Dogme 95 punyanya Lars von Trier. Tapi semua tokoh dalam film ini sangat manusiawi. Jadi familier bagi semua orang (saya rasa)
Requiem for a Dream (2000) film Amerika Serikat
Film ini pasti sering masuk daftar film paling 'mengganggu' (disturbing) membuat risi? Entah yang jelas film ini memang bikin hiiiiiiiiiiiiiiiyyyyy gitu. Tapi bukan karena banyak adegan darah bermuncratan atau ekpos parafilia berlebihan. Lebih ke tingkat adiksi manusia yang sangat bikin risi dan mencengangkan.
Ada empat subjek di film ini. Keempat tokoh ini memiliki adiksinya masing-masing dan akibat-akibat yang harus mereka bayar akibat adiksinya ini. Saya pernah mengulas film ini di sini.
Napoleon Dynamite (2004) film Amerika Serikat
Ini film MTV - so it's absolutely mainstream. Soal anak SMA yang di-bully dan punya teman yang sama nerd-nya dengan dia buat ukuran anak SMA Amerika Serikat (seenggaknya di acara-acara televisi atau film remaja).
Doodling makhluk-makhluk fantasi untuk lari dari kenyataan. Kalo sekarang si kita larinya ke jejaring sosial, untuk menampik kenyataan.
My Blueberry Night (2007) film Amerika Serikat
Film ini sesungguhnya blasteran, distributornya Amerika Serikat, Sutradaranya orang Hong Kong, sinematografernya orang Prancis-Iran, aktor aktrisnya dari Amerika Serikat dan Inggris.
Filmnya sendu. Menceritakan tentang pencarian cinta dan kebahagiaan. tsaaahhh...
4 Months, 3 Weeks, and 2 Days (2007) film Romania
Setting film ini tahun 1987. Waktu itu di Romania ada suatu rezim yang mengilegalkan aborsi. Sedangkan salah satu tokoh utama film ini berupaya aborsi karena ia masih kuliah dan belum siap menikah. Dirancanglah prosesi aborsi dengan seorang dokter yang bersedia membantu aborsi secara sembunyi-sembunyi. Ternyata dokternya bejat juga. Jadilah nasib si perempuan hamil dan temannya yang membantu proses itu harus membayar sangat mahal untuk masalah pelanggaran hukum ini.
menegangkan dan pilu. Film ini, yah ditonton lah ya sungguh.
Mary and Max (2009) film Australia
Animasi stop motion dari clay ini mengingatkan kita kalau film kartun itu gak selalu dari Amerika dan bernada ceria. Film ini dibuat hitam putih dan bercerita tentang persahabatan.
Ada anak perempuan jadi sahabat pena laki-laki dengan asperger yang tinggal sendirian. Bertahun-tahun mereka berkorespondensi. Mereka berupaya memahami diri mereka sendiri, memahami satu sama lain, dan memahami kehidupan yang mengitari mereka, ceile. Dan mereka sadar kadang apa yang dianggap baik sama satu orang belum tentu baik buat orang lain. Dan betapa hal-hal baik dari seseorang bisa berdampak besar bagi kehidupan orang lain.
We Have a Pope (2011) film Italia
Film drama. Menyangkut kehidupan para pengurus gereja katolik vatikan. Dan menyinggung kehidupan para kardinal yang menjadi calon pemimpin tertinggi umat katolik itu. Ada seorang kardinal yang sesungguhnya tidak ingin menjadi Paus tapi beliau terpilih. Panik. Di hari penobatan dia menolak disahkan menjadi Paus. Pihak vatikan berinisiatif menyewa psikoanalis untuk membantu Paus yang belum resmi ini untuk mengatasi kepanikannya. Si calon Paus bukannya menjadi tenang, kepanikannya makin menjadi, beliau kabur dan menyaru menjadi warga biasa. Bagaimana para kardinal vatikan menangani konflik, bagaimana seseorang memikirkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan golongan. Segala simpati akan bermunculan dari para penonton untuk sang calon Paus yang merana ini.
Pintu Terlarang (2009) film Indonesia
Dari sutradara yang sama yang membuat Janji Joni seharusnya si film ini mainstrem, iya enggak? Tapi penonton bioskop berkata lain, saya nonton di bioskop bersama sekitar 8 orang lain di dalam teater pada waktu itu.
Film ini diinspirasi dari novel karya Sekar Ayu Asmara dengan judul sama. Kisahnya tentang pematung beristri cantik tapi freak. Freak bagaimana, masa untuk membuktikan bahwa dia sangat mencintai suaminya dan hanya suaminya satu-satunya yang terhebat dia tidur dengan orang-orang lain. Eww, kompleks banget. Lebih lagi, bahkan si tokoh sendiri (dan bahkan penonton) dibingungkan, sesungguhnya kisah si pematung dengan istri cantik ini benar adanya atau hanya khayalan.
A Clockwork Orange (1971) film Inggris-Amerika Serikat
film jadul, tapi settingnya bagus banget.
cerita tentang segerombolan laki-laki bengal yang kerjanya mukulin orang. Suatu hari mereka menjarah rumah seorang penulis, bahkan memperkosa tuan rumah juga. Namun, akhirnya si ketua geng ketangkep polisi. Polisi memberi dia pilihan, hukuman berat atau dibebaskan tapi dengan syarat menjadi kelinci percobaan penelitian. Dia memilih yang kedua. Penelitiannya ini semacam cuci otak agar membenci kekerasan. Efektif, tapi bikin si ketua geng jadi kayak orang depresi.
Film ini dari novel juga si, masi belum menemukan terjemahan bahasa Indonesianya nih.
Never Let Me Go (2010) film Inggris
Film dari novel lagi. Distopia kali ini. Ketika pemerintah mengkloning sejumlah manusia yang disiapkan untuk urusan medis orang lain. Jadi ada sekelompok anak yang di karantina semacam asrama. Disekolahkan dan disiapkan fisik yang bugar buat mereka. Karena pada saat mereka dewasa, organ-organ dalam mereka akan didonorkan kepada orang yang membutuhkan. Duh tragis sekali ya. Tapi ada cerita cinta segitiga juga. Harus dong. Menyemarakkan suasana
Sita Sings the Blues (2008) film Amerika Serikat
Cerita animatornya paralel dengan cerita Ramayana. Bedanya di sini Shinta nyanyi lagu blues dari penyanyi tahun 20-an. Film ini membuat penonton (saya si terutama) jadi sebel sama Rama yang posesif kompulsif dan mementingkan citra diri sendiri. Lalu ada Rahwana a.k.a Dasamuka, yang punya muka sepuluh berjejer ihihihihihi. Lucu-lucu tragis juga film ini.
Pemaknaan lain dari kisah Ramayana nih, lagipula kisah ini sangat familier buat masyarakat Indonesia kan.
to be continued
okeh, segitu dulu yah. Saya masih mengumpulkan ingatan dan memori nih he he...
mana geh novel clockwork orange nyaaaaaa :v
BalasHapuscari pdf-nya aja geh :)) wakakakka
BalasHapus