Mulai pertengahan tahun 2010 yang lalu saya dan teman-teman se-UGM (terdiri dari mahasiswa jurusan Perikanan dan jurusan Sastra Indonesia) memutuskan untuk menyewa satu rumah dan tinggal bersama. Pertama, enam orang mahasiswi mendiami kontrakan di Jakal km 5 ini. Menyusul jadi tujuh mahasiswi dan kini jadi delapan mahasiswi.
Tidak lama setelah pindah ke kontrakan baru ini, salah satu personil, mbak Endah Perananingtyas memelihara kucing kecil bernama Vio. Kucingnya ras bagus, bukan kucing kampung berwajah tirus. Namun, tanpa disangka beberapa minggu kemudian kucingnya mati. :'(. Padahal Mbak Tyas ini alergi kucing kampung *kalo kucing ras bagus macam persia gak alergi dy* Sedih ditinggal sang kucing mungil, Mbak Tyas beli kucing lagi bernama Neo a.k.a Onyo. Kucing ini gendut dan menggendut sepanjang waktu. Kucing baru ini begitu hiperaktif dan unyu.
Saya sebagai tetangganya Mbak Tyas ikutan main sama kucing ndut ini.Kalo lagi stres dan bete dan penat, saya suka main ke kamar Mbak Tyas dan gangguin Neo. Waktu berlalu, dari kucing muda Neo berubah jadi pejantan tangguh. Kini ia telah memiliki tiga tuyul, kucing unyu. Neo kawin sama Marcella, kucingnya Mbak Tyas dan Mas Nanang (Pasangan ini yang punya Neo dan aliansi peternak kucing namanya Vio Cat). Baru-baru ini ketiga anak kucing ini memeriahkan kontrakan lagi,
mbak Tyas dan Meongnya |
Saya bersama Emaknya 3 kitten bininya Onyo |
yang punya meongnya, itu dua orang di bawah ini,
mau meongnyaaaaaaaaa~ >_<
BalasHapusmari kita culik, dan minta tebusan khekhekhekhe
BalasHapus