Senin, 02 Januari 2012

50k project day 1

Anggota Satu
Doa Manusia Jomblo
Mie instan. Kopi instan. Teh celup instan. Susu bubuk instan. Semua cara kerjanya sama tinggal seduh pakai air panas. Voila. Jadilah. Asik-asik semua serba instan. Tapi kenapa tidak ada pacar instan. Tinggal seduh air panas malam minggu bisa jalan-jalan. Varian ras, tinggi, warna kulit tinggal pilih. Oh, aku mau aku mau, alangkah indahnya dunia ini.  Ya Tuhan. Kau pasti tahu yang kumau.
*
Dia berjalan sendiri di sore hari yang cerah dan awan yang indah dengan kamera di gantungkan di lehernya. Rambut ikalnya entah sudah berapa hari tak dicucinya dan kacamata geeknya seakan sudah kendor. Sepanjang jalan yang terdapat tempat tanaman yang bisa digunakan sebagai tempat duduk, duduk berjejerlah muda mudi riang gembira berpasang-pasangan. Dia menghitung dalam hati, adalah sekitar dua puluh pasang manusia yang memiliki gesture sebagai sepasang kekasih. Dia mempercepat langkahnya, karena iri setengah mati.
Salah satu pasang-pasang muda mudi itu ia melihat temannya. Ia bertambah iri kala ia juga menatap perempuan di samping temannya. Perempuan itu tersenyum kenes dan pandangan mata yang agak aneh. Namun, menurutnya gadis itu sangat tidak pas berada di samping temannya. Temannya yang juga memiliki rambut ikal acak-acakan dengan kaus dan jaket serta jeans yang tertambal di sana-sini. Di samping mereka terparkir motor “laki” milik si kawan, mungkin barang itu yang menarik perhatian si gadis pikirnya. Perempuan yang dekat dengan kawannya itu memiliki rambut coklat tua yang entah efek cahaya entah pewarna rambut. Kulitnya tanned kecoklatan yang seperti bukan perempuan Indonesia bagian barat. Aneh tapi cantik. Eksotik. Rambut gadis itu yang berpotongan pixie memperlihatkan lehernya yang mulus. Pemandangan yang sangat menyenangkan.
Temannya terlalu sibuk berhahahihi hingga tak lihat ia melaju meninggalkan tempat para muda mudi menghabiskan sore hari yang segera berganti gelap. Niat awalnya untuk melatih skill fotografinya buyar karena ia terlalu iri dengan keadaan sekitar. Ia segera mengambil ponselnya dan memberitahukan teman-teman dunia mayanya.
Iri nih sob – kapan kupunya pacaaaaaarrr L
*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar