Senin, 23 April 2012

Easy Come Easy Go

sebelum tidur. melihat toples penyimpanan uang koin saya yang berkurang hingga 60.000 sekian rupiah jumlahnya. menyusunnya untuk ongkos bus saya pergi ke tempat kerja paruh waktu saya. Saya teringat akan diri saya yang memiliki histeria temporal soal uang-uang baru yang diedarkan Bank Indonesia.

semisal, Idul Fitri tahun 2010 kalao tak salah saya terobsesi mengumpulkan uang kertas pecahan 2000 rupiah. Namun sekarang saya tidak begitu tertarik dengan uang bergambar pangeran antasari dan gambar sekelompok perempuan menari dengan pakaian dayak itu. Sudah banyak beredar mulai dari yang baru dan licin dan wangi . hingga yang lebih buluk dari buluk. Sudah tidak 'in' lagi. ahahhaha..... 

atau dulu waktu saya SD beredar kabar bahwa uang koin pecahan 100 rupiah yang warnanya kuning bisa diubah menjadi cincin jika dipatri dengan benar. dan kabarnya pula keluaran tahun 1991 adalah koin yang paling baik dijadikan cincin. Ada seorang tetangga yang benar-benar membuat cincin dari uang koin tersebut dan entah bagaimana saya percaya. Sepertinya bukan hanya saya yang percaya, dulu uang koin bergambar karapan sapi itu banyak yang berlubang karena nyaris diubah menjadi cincin dengan cara melubanginya terlebih dahulu.Tak lupa juga saya selalu mengecek tahun edar uang koin tersebut, dan akan girang sekali menemukan koin tahun 1991. Namun, saya tak pernah merubahnya jadi cincin :D - entah sekarang semua orang sudah lupa sepertinya.


Ingat juga ada koin 1000 rupiah bergambar angklung. Saya heboh sekali ingin mengoleksinya. Entah kenapa, padahal dulu juga ada koin 1000 rupiah gambar kelapa sawit. Sekarang juga masih agak histeris liat koin 1000 angklung itu. Tapi gak peduli lagi untuk dikoleksi, kalo bener-bener butuh receh ya terpakai juga. Apakah anda merasakan histeria yang sama juga???

Ingat juga soal duit KEROKAN yang baik adalah koin 100 rupiah bergambar rumah gadang yang lebih tebal dari koin 100 rupiah yang bergambar rumah gadang dan gunungan wayang. Nah, katanya uang 100 koin yang tebal itu adalah alat paling baik untuk MENGEROK punggung anda jika masuk angin. well kerokan itu bentuk lain penyiksaan, saya tak sanggup menerimanya. Apakah saat ini, mitos itu masih berlanjut? Maka ketika saya melihat koin 100 tebal itu saya langsung ingat kerokan. Betewe kerokan hanya ada di Indonesia kah???

mengumpulkan uang koin itu semacam terapi, jadi kita gak buang-buang uang receh, karena kalo gak ada 100 rupiah uang kita gak jadi 10000 rupiah bukan. hohoho, tapi dulu yang niat pemerintah mau ngurangi angka 0 di uang rupiah itu belum jadi apa ya --a apa itu namanya  aku lupa........

5 komentar:

  1. salam kenal mbak, selamat ya sudah lolos :) saya juga, hehehe... yuk mampir dan tukeran backlink dengan blog saya, :) http://gores-penaku.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. salam kenal :D lolos apa ya aku hehehe??

    BalasHapus
  3. bukan koleksi sih sebenernya, tapi karena terlalu sering masukin uang koin ke celengan, gak sadar kalau uang koinnya udah berjibun, mayan buat travelling pas weekend :D

    BalasHapus